8 Jenis produk Investasi yang Aman saat Resesi Ekonomi
Investasi saat resesi, beranikah??
Yah,, Investasi ketika masa resesi seperti sekarang ini mungkin akan dianggap mustahlil, namun memulai Investasi sekarang justru dapat mengamankan atau menyelamatkan uang maupun aset berharga Anda. Bahkan bisa memberi pundi pundi keuntungan.
Meskipun yang namanya investasi pasti ada risiko yang mesti kita tanggung.
Anda Harus memahami semua investor dan mengelola secara tepat agar bisa ber Investasi secara maksimal dan meminimalisir resiko kerugian.
Jika Anda masih pemula, dan takut untuk mulai Investasi, Anda bisa bermain Investasi dengan Aman tanpa kehawatiran, Anda bisa mencoba berinvestasi pada 8 produk berikut.
Namun sebelum Anda menentukan produk Investasi yang akan anda coba, alangkah baiknya Anda mengetahui beberapa Tips Cerdas berinvestasi dimasa pandemi dan resesi ekonomi seprti sekarang ini. Berikut ini tips cerdas menghadapi resesi bagi para investor pemula.
Tips Cerdas bagi para Investor dalam menghadapi resesi
Dalam Dunia Investasi, memerlukan beberapa cara, agar Investasi Anda tidak berujung kerugian, berikut beberapa tips cerdas dalam berinvestasi.
Terapkan strategi defensif
Saat pasar bullish, kamu bisa berinvestasi secara agresif pada instrumen investasi yang berpotensi memberikan keuntungan tinggi. Namun dalam situasi pasar bearish akibat resesi ekonomi, sangat tidak disarankan untuk menjalankan strategi investasi agresif. Untuk menjaga aset yang dimiliki, investasi yang kamu lakukan harus bersifat defensif.
Jangan terburu-buru jual semua aset
Pasar modal mungkin bergerak tak sesuai harapan. Serbuan sejumlah sentimen negatif bisa menggerus nilai investasimu. Bukannya untung, nilai investasimu bisa jadi menurun saat terjadi resesi ekonomi. Dalam situasi ini, kamu tidak boleh panik dan buru-buru melepas semua koleksi investasimu.
Lakukan penyeimbangan risiko tinggi dan rendah
Jangan taruh telur dalam satu keranjang, karena ketika keranjang jatuh semua telur akan pecah. Nasihat tersebut juga sangat cocok diterapkan dalam berinvestasi di tengah krisis ekonomi. Untuk mencegah kerugian yang besar, sebaiknya kamu melakukan diversifikasi portofolio. Jangan menaruh dana investasi di satu instrumen saja, tapi beberapa instrumen investasi sekaligus.
Berlindung pada safe haven
Aset safe haven merupakan aset investasi dengan tingkat risiko rendah dan menjadi tempat berlindung ketika terjadi resesi global atau gejolak geopolitik. Ada sejumlah aset safe haven yang kerap dipilih oleh investor seperti emas, surat utang AS, dolar AS, yen Jepang dan franc Swiss.
Siapkan uang cash
Saat pasar bullish, kamu bisa membelanjakan semua dana investasi pada produk investasi yang potensial. Tapi dalam kondisi pasar bearish, kamu sebaiknya bisa menahan diri. Sisakan uang cash sekitar 30% hingga 40% dari total dana investasimu.
3 Syarat Dasar Bagi Investor pemula saat resesi
Setelah kita pelajari cara berinvestasi saat resesi diatas, lebih lanjut ada beberapa faktor penting dalam menentukan jenis Investasi yang aman dan menguntungkan saat resesi.
Menjemput ekonomi kreatif ditengah pusaran krisis ekonomi global
Berikut 3 syarat dasar bagi Anda yang ingin terjun dalam bisnis Investasi saat resesi.
1. Ketahui profil risiko
Asas dasar sebelum berinvestasi adalah mengetahui profil risiko untuk menentukan jenis instrumen investasi yang akan diambil.
And harus tahu profil risiko diri sendiri. Ada 3 tipe para investor yang salah satunya pasti melekat pada profil kita yaitu ;
Ada yang agresif, moderat, dan konservatif.
Tipe investor agresif adalah orang yang mau membeli produk investasi dengan risiko tinggi. Mereka cenderung tidak bermasalah dengan penurunan tajam imbal hasil (return) atau nilai investasi, asal memiliki potensi untuk mendapatkan return investasi tinggi.
tipe investor moderat adalah orang yang mau mengambil sedikit risiko, tapi tidak terlalu besar. Biasanya, tipe ini ingin mendapatkan return yang lebih tinggi dibandingkan hanya bunga deposito dan masih bisa menerima penurunan nilai investasi, tapi tidak besar.
Tipe investor konservatif yakni orang-orang yang tidak mau mengambil risiko dalam berinvestasi. Mereka mau menerima return kecil, asalkan nilai asetnya tidak turun.
2. Memiliki aset likuid dan dana darurat
Selanjutnya, Setiap investor disarankan memiliki aset likuid, baik investor tipe agresif, moderat, maupun konservatif. sebab, pada kondisi resesi ekonomi seperti sekarang ini yang berimbas pada perekonomian cenderung dipenuhi ketidakpastian.
maka aset likuid adalah aset yang mudah dicairkan sewaktu-waktu tanpa tingkat kerugian (cut loss). Namun dngan kondisi saat ini semua disarankan menjaga ketersediaan aset likuid, apa itu aset likuid ?
Aset likuid adalah sejumlah instrumen aset likuid meliputi tabungan, deposito, reksa dana pasar uang, dan emas. Dana darurat ini akan sangat berguna pada saat resesi ekonomi.
3. Pilihan instrumen investasi
prioritas pilihan instrumen investasi saat resesi ekonomi adalah instrumen risiko rendah dan mudah dicairkan, yakni deposito.
Namun, investor harus menyadari jika return deposito lebih rendah dibandingkan instrumen investasi lainnya.
"Kenapa gampang dicairkan? Karena bisa jadi kita tiba-tiba tidak tertutup kemungkinan kena PHK, dirumahkan, gaji dipotong karena resesi ekonomi.
Namun, jika seorang investor tipe moderat, maka bisa mencoba instrumen yang risikonya menengah tapi menawarkan imbal hasil lebih tinggi dari deposito, yakni surat utang (obligasi) ritel, surat utang syariah (sukuk) ritel, emas, reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, dan emas.
Sebaliknya, bagi investor dengan profil agresif, momentum resesi ekonomi ini bisa menjadi peluang untuk menambah portofolio risiko tinggi dengan imbal hasil lebih besar pula, seperti saham dan reksa dana saham. Alasannya, banyak saham yang memiliki kinerja bagus dan kapitalisasi yang harganya turun.
Dengan demikian dalam keadaan krisis ini Anda bisa tetap investasi ke pasar saham atau reksa dana saham, karena justru dalam kondisi resesi biasanya diterapkan diskon harga.
Baca juga : 2021Bea Materai Naik menjadi 10.000
Nah Dengan sejumlah tips investasi tersebut diatas, sebagai investor muda atau pemula, Anda tidak perlu panik lagi ketika berhadapan dengan resesi ekonomi. Sebaliknya, Anda tetap bisa memanfaatkan momentum sulit tersebut untuk meraih keuntungan.
8 jenis produk investasi yang Aman saat resesi
Ada delapan instrument atau produk investasi yang dinilai cukup aman, stabil dan nilainya cenderung pasti menguntungkan secara jangka panjang, meski pada saat resesi.
Apa saja jenis investasi itu? Berikut 8 produk investasi yang cocok bagi pemula yang rendah resiko, bisa menyelamatkan Aset serta dapat memberi keuntungan saat resesi ekonomi.
1. Deposito
Deposito adalah salah satu produk Investasi
yang minim resiko, meskipun saat resesi. kenapa ? karena simpanan uang di deposito dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan nilai maksimal hingga Rp2 miliar.
produk deposito akan menjamin uang kamu tetap aman meski bank yang kita ikuti mengalami dilikuidasi.
Selain itu, produk deposito tidak mengikuti pergerakan pasar yang terpangaruh naik turunya bursa sehingga risiko investasi produk deposito terbilang rendah.
Dalam manajemen suatu Bank besaran bunga deposito yang disesuaikan dengan tenor dan nilai deposito biasanya sudah ditentukan. Umumnya bunga berkisar 4-7% dan Bunga deposito umumnya lebih tinggi daripada suku bunga tabungan.
Masa tenor deposito biasanya 1-24 bulan. Dan penarikan dana tidak bisa dilakukan kapan saja, seperti halnya tabungan biasa. Sedangkan Untuk setoran deposito mulai dari Rp 1 juta sampai 10 juta.
2. Reksadana
Para milenial saat ini sudah banyak yang melek investasi, salah satu Investasi yang cocok buat milenial, atau pemula yang baru belajar investasi, Adalah reksadana, sebuah Produk investasi yang terbilang cukup aman, rendah risiko, dan yang pasti bisa mendatangkan keuntungan.
Jika Kalian berminat menginvestasikan uang Anda ke reksadana dalam jangka panjang, Anda akan mendapatkan hasil yang bisa Anda manfaatkan untuk apa saja seperti untuk DP rumah, modal nikah, bahkan sampai dana pensiun.
Untuk urusan Modal, investasi reksadana pun terbilang murah, Anda hanya menyiapkan modal awal cukup hanya dengan Rp 10 ribu.
Lebih mwnguntungkan lagi investasi reksadanapun adalah jenis produk investasi yang bebas Pajak Penghasilan (PPh).
3. Tabungan berjangka
Modelnya mirip tabungan, tapi berjangka karena ada tenor penarikannya.
Artinya dana yang sudah kita tabungkan tidak bisa ditarik setiap saat, seperti tabungan pada umumnya.
Tabungan berjangka ini akan sangat pas untuk anda pilih untuk mempersiapkan biaya pendidikan, biaya lahiran, DP rumah, atau biaya lainya.
Dengan Menyimpan Uang di tabungan berjangka, anda akan terhindar dari risiko karena tabungan berjangka dijamin oleh LPS. Hanya saja bunga yang didapat dalam tabungan berjanga terbilang kecil.
Namun setidaknya tabungan berjangka dapat membantumu Anda lebih disiplin untuk menyisihkan uang setiap bulan sebagai cadangan dana tak terduga.
4. Properti
Tidak diragukan lagi Investasi properti adalah investasi yang setiap tahunya akan memberikan keuntungan.
Karena tentunya Setiap tahun, harga properti seperti rumah dan tanah akan selalu naik.
Anda hanya perlu berhati hati dengan developer atau pengembang yang nakal, atau penipuan sertifikat.
Sedangkan untuk modal, investasi properti sangat mahal.
Butuh modal ratusan juta sampai miliaran rupiah, tergantung luas rumah dan tanah yang akan kita beli.
Tapi dari investasi rumah, Anda bisa jual dengan harga lebih mahal ke depannya.
Anda bisa memanfaatkan dulu untuk dibikin kos-kosan, kontrakan.
Sementara investasi tanah, bisa di disewakan untuk lahan parkir, atau lainya. Anda bisa memulai Investasi ini meski resesi tiba.
baca juga :Persiapan & Tips Usaha kecil dalam menghadapi Resesi Ekonomi
5. Emas
Ladang investasi yang aman saat resesi berikutnya Adalah logam mulia Emas
Emas merupakan salah satu ladang investasi paling banyak dilakukan orang karena investasi logam mulia emas dianggap paling aman.
Harga atau Nilai dari emas relatif stabil, bahkan cenderung meningkat di setiap tahun.
Keuntunganya bisa menembus 10-12 persen per tahun, anda rasakan keuntungan lebih besar bila investasi emas dalam jangka panjang.
keuntungan lainya adalah emas mudah dijual lagi saat butuh dana mendesak.
Modal investasi emas saat ini sangat murah. Contohnya investasi emas online, sekarang sudah banyak aplikasi - aplikasi investasi emas seperti ,pluang, e-emas lakuemas dll.
Lewat aplikasi digital kita bisa berinvestasi emas di rumah saja dengan uang mulai dari Rp.500 saja dan mengisi data identitas saja kita sudah bisa mulai berinvestasi emas.
Baca juga :10 platform Investssi Emas murah, Aman dan terpercaya
6. Investasi di P2P lending
Inovasi Fintech di Indonesia adalah p2p lending ,Kita bisa berinvestasi di P2P dan memperoleh return yang menarik (18 sd 20% setahun).
Namun, investasi ini memiliki sejumlah resiko yang perlu dipahami dengan baik oleh investor.
Yang penting sebelum kita memutuskan untuk ikut p2p lending yang harus kita kenali adalah karakteristik resiko tersebut. Apakah sesuai dengan profil serta risk appetite kita dan bagaimana cara mengelolanya.
Karena itu, langkah paling awal dalam proses investasi di P2P Lending adalah memahami resiko-resikonya.
Jangan sampai, kita menginvestasikan dana tanpa tahu tingkat dan jenis resiko yang dihadapi.
Investasi di fintech peer to peer (P2P) lending ini juga punya risiko.
Akan tetapi risiko itu dapat diminimalisir oleh perusahaan fintech lending.
Perusahaan akan melakukan seleksi ketat terhadap calon peminjam, agar tidak terjadi gagal bayar atau kredit macet yang dapat merugikan investor.
Dengan demikian, investor atau pemberi pinjaman punya risiko yang minim terhadap investasi ini. apalagi jika melakukan investasi fintech p2p lending legal dan terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal itu juga akan menjadikan Investasi Anda Aman disaat Resesi
7. Investasi Surat utang negara (SUN)
Surat utang Negara ,adalah produk Investasi paling Aman yang bisa Anda Coba,dengan membeli surat utang negara (SUN).
Instrumen investasi ini biasanya dijual pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan.
Disebarkan melalui agen-agen penjual, seperti perbankan, perusahaan sekuritas, dan fintech.
Jenis SUN macam-macam, ada Obligasi Negara Ritel (ORI), Sukuk Ritel (Sukri), Savings Bond Ritel (SBR), dan lainnya.
Investasi pada SUN sangat aman karena pembayaran kupon dan pokok dijamin oleh negara.
Jadi tidak ada risiko gagal bayar.
Investor akan memperoleh kupon atau bunga yang dibayarkan setiap bulan sampai jatuh tempo.
Besaran kupon tersebut biasanya lebih tinggi dari bunga deposito.
8. Investasi saham
Kemudian jika pertumbuhan ekonomi kembali membaik, maka harga saham yang sudah anda bisa lebih tinggi dari ketika anda beli saat terjadi resesi.
Dengan begitu anda bisa menuai untung besar.
Jika anda memilih investasi di saham ada beberapa hal yang harus diperhatikan misalnya ikut serta dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) dan memiliki hak untuk mendapatkan dividen dari saham yang dimiliki.
Pemegang saham juga bisa mendapatkan keuntungan dari waktu ke waktu jika saham terus naik.
9. Investasi crypto currency
Nah, itulah tadi 8 jenis produk Investasi yang bisa Anda pilih ditengah resesi ekonomi.
Bagaimana , berani memulai investasi di masa resesi?
Setelah dijelaskan jenis dan resiko beberapa deretan produk investasi di atas.
Catatan :
Sebelum Anda memastikan untuk berinvestasi diantara jenis investasi diatas, alangkah baiknya Anda mengenali dan memahami terlebih dahulu produk investasi yang akan Anda dipilih, cari tahu cara, resiko, serta bagaimana cara mengelola dengan tepat.
Jadikan investasi sebagai cara untuk menyelamatkan keuangan Anda di masa resesi ekonomi seperti yang sedang mengancam indonesia sekarang.
trimakasih ,semoga bermanfaat, dan menjadikan referensi bagi Anda untuk menentukan jenis produk Investasi apa yang akan Anda pilih sebagai langkah/cara menghadapi resesi ekonomi dan terhindar dari dampak yang disebabkan resesi ekonomi ini.
0 Response to "8 Jenis produk Investasi yang Aman saat Resesi Ekonomi"
Post a Comment