10 Tips Menghadapi resesi ekonomi bagi Bisnisman dan Masyarakat menengah kebawah
Kemudian bagaimana nasib Perekonomian Indonesia?
Indonesia resmi mengalami resesi. Indonesia resmi resesi lantaran pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020 masih mengalami kontraksi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi di periode Juli 2020 hingga September 2020 sebesar minus 3,49% .
Sehingga secara akumulatifnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia dari kuartal I-2020, kuartal II-2020, dan kuartal III-2020 mengalami kontraksi sebesar minus 2,03% . Resesi ekonomi ini tentunya akan berdampak langsung bagi masyarakat.
Mengenal apa itu Resesi Ekonomi dan persiapan Usaha kecil dalam menghadapi Resesi Ekonomi global
Yah,, Resesi mengancam beberapa Negara Maju di Dunia, dan salah satu Contoh yang terkini adalah yang di alami Oleh Negara Srilangka, bahkan Srilanka dinyatakan Hampir Bankrut akibat dari Resesi ekonomi global.
Dampak Resesi Ekonomi Indonesia
Apa Dampak langsung yang akan terasa oleh Masyarakat??
Dampak dari resesi yaitu :
Turunnya pendapatan kelompok masyarakat kalangan menengah dan bawah secara signifikan Sehingga jumlah orang miskin baru akan bertambah.
• Terjadinya gelombang PHK masal dan perpindahan penduduk
Akibat resesi ekonomi, desa desa akan jadi tempat migrasi pengangguran baru, Mereka datang dari kawasan industri dan kota dimana mereka bekerja sebelumnya ,ini terjadi karena gelombang PHK massal, hal ini tentu saja akan berpengaruh persaingan bisnis di pedesaan atau bahkan mungkin menambah angka pengangguran baru.
• Persaingan Usaha akan semakin ketat
Dampak berikutnya Bagi para fresh guarduate pun akan makin sulit bersaing dalam mencari pekerjaan, karena lowongan pekerjaan menurun di sisi lain perusahaan akan memprioritaskan karyawan lama yang sudah berpengalaman.
• Daya beli Masyarakat Menurun
Dalamam kondisi seperti ini, masyarakat pun cenderung berhemat. Mereka akan menahan diri untuk membeli barang sekunder dan tersier, hingga tingkat jual beli barang lainya melemah. Karena fokus masyarakat hanya pada barang kebutuhan pokok dan kesehatan.
• Terjadinya konflik sosial
Lebihih jauh lagi dampak yang ditimbulkan ketika sebuah negara mengalami resesi ekonomi, akan meningkatnya konflik sosial di masyarakat karena ketimpangan semakin lebar.
Di mana Orang - Orang kaya bisa tetap survive karena memang aset mereka masih cukup dan mampu bekerja dari rumah.
Sementara untuk kelas menengah rentan menjadi masyarakat miskin.
Sebab tidak semua pekerjaan mereka dapat dilakukan di rumah.
Di saat yang bersamaan dampak resesi tentunya akan menurunkan pendapatan.
Seperti Apa Resesi Ekonomi?
Pengertian Resesi
Resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan dan berlangsung selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Mengutip Forbes, resesi ekonomi terjadi ketika produk domestik bruto (PDB) negatif, meningkatnya pengangguran, penurunan penjualan ritel dan kontransi pendapatan dan manufaktur untuk jangka waktu yang lama.Ada banyak penyebab terjadinya resesi ekonomi di suatu negara berikut di antaranya:
Guncangan ekonomi tiba-tiba
Utang berlebihan
Gelembung aset
Inflasi tinggi
Terjadi deflasi.
Salah satu tanda resesi keuangan adalah kurva imbal hasil terbalik (inverted yield curve). Penjelasan singkatnya, suku bunga normalnya lebih tinggi jika jangka hutang semakin panjang. Namun menjelang resesi, kedua hal ini bisa berbalik. Jika Anda memahami konsep kurva imbal balik terbalik ini, maka Anda akan memiliki setidaknya 1 tahun untuk mempersiapkan diri sebelum resesi datang.
Namun bagi Masyarakat diharapkan tidak panik menghadapi masa resesi, ada beberapa Tips yang harus diterapkan ditengah resesi, berikut berberapa Tips menghadapi resesi bagi masyarakat.
Tips persiapan dalam Menghadapi Resesi Ekonomi.
Saat resesi terjadi, kita sebagai rakyat tentu harus mempersiapkan kemungkinan terburuknya dari sekarang.
Sebab dampak resesi ekonomi secara personal akan sangat terasa sulit, seperti gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang membuat banyak orang kehilangan pendapatannya.
1. Maksimalkan dana darurat
Tips pertama menghadapi resesi, Anggaplah resesi ekonomi sudah pernah kita hadapi, sehingga kita bisa lebih siap dan tenang menghadapinya. Teruslah berhemat, karena itulah cara terbaik menghadapi resesi ekonomi.
2. Persiapkan Dana Darurat
Mengumpulkan dana darurat, paling tidak jumlahnya 3-6 kali pengeluaran setiap bulan, semakin banyak anggota keluarga maka semakin banyak pula jumlah dana yang harus disiapkan untuk menghadapi resesi, disini kita akan sadar pentingnya manajemen keuangan pribadi.
2. Lunasi Hutang
Persiapan menghadapi resesi ekonomi berikutnya adalah dengan melunasi satu per satu tanggungan hutang dari sekarang. Dengan caranya memilih hutang yang berbunga paling besar karena ini sangat mempengaruhi cash flow Anda.
3. Berinvestasi
Sisihkan beberapa penghasilan untuk investasi. sektor yang cukup menjanjikan untuk dijadikan investasi saat resesi terjadi adalah konsumsi.
Saham-saham yang berasal dari emiten consumer goods yang tidak berorientasi pada ekspor biasanya akan kuat bertahan. selain itu, investasi logam mulia seperti emas juga cenderung rendah resiko saat resesi. Banyak investor yang telah berhasil membuktikan jika investasi emas mendatangkan keuntungan saat krisis ekonomi.
Kemudian investasi yang tetap menarik di hadapan kondisi resesi adalah investasi di pasar modal mulai dari reksa dana dan saham.
Investasi di pasar modal bisa dimulai dengan reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap dengan risiko yang tidak terlalu besar.
Namun jangan mengabaikan aset terpenting Anda: pekerjaan Anda saat ini, tetap fokus pada pekerjaan utama Anda.
baca :10 Daftar aplikasi Investasi Emas yang Aman saat resesi
4. Perkuat networking
Sebuah networking sangatlah penting,jalinlah selalu hubungan yang baik dengan teman-teman atau partner bisnis Anda. Ajaklah teman - teman anda untuk sekedar berbincang tentang ide ide kreatif.
Sehingga Anda masih tetap bisa mendapat berbagai informasi mengenai job sampingan dan berbagai peluang usaha lainya, hingga bantuan saat kondisi tak kondusif lagi akibat krisis ekonomi.
5. Manfaatkan Semua Peluang
Bagi Anda para pekerja, jangan merasa terlalu nyaman dengan jabatan yang sekarang hanya karena kondisi perusahaan relatif stabil dan jumlah gaji yang fantastis. Persiapkan kemungkinan jika Anda dipecat suatu hari nanti.
Selalu update berita di situs pencari kerja lainnya. Jangan sungkan untuk meminta rekomendasi dari rekan kerja dan supervisor untuk semakin menguatkan profil Anda. Dan tumbuhkan minat baca tentang ilmu - ilmu perekonomian. Selain itu, bergabunglah di berbagai macam pelatihan dan sertifikasi yang berkaitan dengan bidang Anda atau hal lain yang menarik minat Anda. Dengan demikian Anda akan mendapatkan berbagai ketrampilan,sehingga Anda akan terbantu menemukan pekerjaan baru.
Begitu juga untuk pelaku usaha atau bisnisman.
Untuk antisipasi kebangkrutan, ada baiknya Anda mulai melakukan diversifikasi. Dengan demikian, jika satu jenis usaha gagal menghadapi resesi, maka Anda masih punya harapan di usaha Anda yang lainnya.
Sebenarnya Perekonomian juga memiliki siklus naik turun sesuai arus, sebagai contoh meski perekonomian dunia telah mengalami pertumbuhan sejak resesi tahun 2008 lalu, bukan berarti resesi tidak akan datang lagi. Untuk itu Antisipasi ,tips dan cara untuk menghadapi resesi sangat penting untuk dipelajari dan dikerjakan.
6. Tingkatkan penghasilan
Jika Anda benar-benar khawatir tentang masa ekonomi yang sulit akibat resesi, ataupun sebab lainya, maka Anda perlu melakukan perindungi diri dan keluarga. Salah satu cara terbaik yang dapat Anda lakukan adalah dengan meningkatkan penghasilan Anda, dengan cara mencari bisnis sampingan, serta berusaha mendapatkan passive income, baca : cara mendapat Passive Income dengan mudah .
7. Berhemat ( menekan biaya pengeluaran) Menekan dan mengurangi pengeluaran merupakan salah satu hal yang harus dilakukan saat resesi.
Anda harus memeriksa pengeluaran bulanan dan mengidentifikasi apa saja keperluan yang tidak terlalu dibutuhkan atau mendesak.
Dengan kata lain, utamakan kebutuhan primer dari kebutuhan sekunder apalagi tersier.
8. Atur gaya hidup sesuai kemampuan
Buatlah anggaran bulanan untuk memastikan bahwa Anda hidup sesuai kemampuan dan tidak mengeluarkan uang berlebihan atau sia - sia.
Para ahli biasanya merekomendasikan untuk membelanjakan tidak lebih dari 30% dari pendapatan bersih Anda (penghasilan setelah pajak) untuk barang-barang pilihan.
Salah satu kebutuhan utama yang harus dibayar antara lain sewa atau kredit rumah, belanja makanan, maupun kebutuhan sehari-hari lainnya, dan kurangilah liburan.
9. Tingkatkan keterampilan dan bangun bisnis sampingan
Selama resesi, tingkat pengangguran bagi mereka yang memiliki gelar sarjana atau lebih tinggi jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang berpendidikan sekolah menengah atas atau lebih rendah.
Fokus bahwa anda memiliki keterampilan yang bisa digunakan oleh perekrut pekerjaan.
Bangunlah sebuah ide bisnis sampingan dan kreasikan seluruh potensi diri.
Selain itu, usahakan juga untuk membangun bisnis sampingan untuk mengamankan penghasilan, baca : 11 Peluang usaha saat resesi
10. Membeli produk lokal dan UKM/UMKM
Tips menghadapi resesi ini adalah salah satu langkah atau cara untuk menggairahkan pertumbuhan ekonomi nasional di saat resesi adalah membeli produk lokal dan UKM/UMKM
Sektor ini sangat mendasar karena sudah menyentuh level paling bawah dalam perekonomian dan akan berdampak langsung pada masyarakat.
Dengan begitu, meski aktivitas perdagangan dan industri skala besar menurun, tetapi ekonomi di level bawah masih ada pergerakan.
Dengan membeli produk lokal UKM / UMKM secara tidak langsung dapat menopang keberlanjutan perekonomian masyarakat, sehingga berpotensi menumbuhkan ekonomi nasional.
Demikianlah 10 Tips Menghadapi Resesi Ekonomi bagi Bisnisman dan Masyarakat menengah kebawah, agar bisa tetap bertahan ditengah resesi dan mampu membangkitkan kembali perekonomian Nasional. semoga bermanfaat.
0 Response to "10 Tips Menghadapi resesi ekonomi bagi Bisnisman dan Masyarakat menengah kebawah"
Post a Comment