Lengkap!! Mengenal Jenis Tanaman Porang dan Tahapan tata cara Budidaya Porang yang Bernilai Ekonomis Tinggi

Lengkap!! Mengenal Jenis Tanaman Porang dan Tahapan tata cara Budidaya Porang yang Bernilai Ekonomis Tinggi

Ahir - Ahir ini Tanaman Porang menjadi populer di kalangan masyarakat, lantaran ternyata Porang memiliki Nilai ekonomis Tinggi untuk kalangan petani di Pedesaan, Apa dan bagaimana sebenarnya Tanaman Porang, yang saat ini menjadi salah satu komoditas expor yang bernilai Higg economy?

Mari kita simak penjelasan secara rinci tentang Tanaman Porang ,jenis dan manfaat Porang sehingga menjadi salah satu daftar  Tanaman bernilai ekonomis Tinggi.

Mengenal Tanaman Porang

Porang atau dikenal juga dengan nama iles-iles adalah tanaman umbi-umbian dari spesies Amorphophallus muelleri.
Ada Empat Varietas Porang yaitu : Porang, Suweg, Walur dan iles - iles.
jika keempat tanaman tersebut dilihat secara fisik, tanaman porang ini memiliki ciri yang hampir sama terutama bentuk batang dan umbinya, bayak orang yang keliru menamainya.

Perbedaan Antara Porang dan ke tiga jenisnya.
Ada ciri - ciri tersendiri dari ke empat tanaman tersebut yaitu:

Ciri - ciri Porang

Daun: daun lebar,ujung daun runcing dan berwarna hijau muda.

Batang porang : kulit batang halus dan berwarna belang-belang hijau dan putih.
Umbi porang : pada permukaan umbi tidak ada bintil, umbi berserat halus (seperti kristas) dan berwarna kekuning - kuningan.
Ciri khas tanaman porang terdapat pada setiap pertemuan cabang ada bubil/katak (bibit porang)

Ciri - ciri Suweg

pohon Suweg

Daun : daun kecil,ujung daun runcing dan berwarna hijau muda mengkilap.
Batang: kulit batang agak kasar (ada duri) dan berwarna belang-belang hijau dan putih.
Umbi: pada permukaan umbi banyak bintil dan kasar, umbi berserat halus dan berwarna putih.

lain-lain: pada setiap pertemuan cabang tidak ada bubil/katak . umbi bisa dikonsumsi setelah direbus

Ciri - ciri Walur

Daun: daun kecil, ujung daun runcing dan berwarna hijau muda mengkilap.

batang: kulit batang kasar dan berwarna hijau keunguan dan bercak putih seperti panu

umbi: pada permukaan umbi banyak bintil dan kasar, umbi berserat halus dan berwarna putih.

perbedaan yang mencolok antara porang dan siweg adalah pada setiap pertemuan cabang tidak ada bubil/katak

Ciri - ciri Iles-iles putih 


Daun iles: daun kecil, ujung daun runcing dan berwarna hijau tua.

batang: kulit batang halus dan berwarna keunguan dan bercak putih.
umbi: pada permukaan umbi ada bintil, umbi berserat halus dan berwarna putih.
pada setiap pertemuan cabang tidak ada bubil/katak

Dari perbedaan ciri-ciri tanaman porang dengan tanaman walur, suweg, dan iles-iles putih yang paling mencolok yaitu tanaman porang pada setiap pertemuan cabang daun ada bubil/katak (bibit porang) sedangkan tanaman lain tidak ada. Selain itu, umbi porang jika dibelah berwarna kuning dan teksturnya seperti kristas.

Manfaat dan Kandungan porang

Manfaat porang ini banyak digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, selain juga untuk pembuatan lem dan "jelly" yang beberapa tahun terakhir menjadi komoditas ekspor ke Jepang.

Umbi porang banyak mengandung glucomanan berbentuk tepung. Glucomanan merupakan serat alami yang larut dalam air biasa digunakan sebagai aditif makanan sebagai emulsifier dan pengental, yang bisa digunakan sebagai bahan pembuatan lem ramah lingkungan dan sebagai bahan dasar pembuatan komponen pesawat terbang.

Karakter Tanaman Porang
Porang adalah tanaman yang toleran dengan naungan hingga 60%.
Porang dapat tumbuh pada berbagai jenis lahan atau tanah apa saja, dan mampu hidup di ketinggian 0 sampai 700 mdpl.
Tanaman porang dapat dibudidayakan di lahan hutan di bawah tanaman lain.
Porang tumbuh berkembang dari umbi atau bubil yang bisa dijadikan bibit budidaya porang yang bisa ditanam secara langsung.

Nilai Ekonomis Tanaman Porang sebagai Bisnis baru

Selain Umbi porang yang saat ini masih banyak yang berasal dari hutan dan belum banyak dibudidayakan.

Melansir dari data Badan Karantina Pertanian 2018 " bahwa ekspor Porang per tahun 2018 menembus angka 254 ton, dan bernilai ekspif mencapai Rp 11, 30 Miliyard.
Dari data tersebut, dapat kita simpulkan jika Tanaman porang memiliki nilai ekonomi tinggi, sebagai komoditas ekspor, dan pengembangan budidaya porang.
Peluang yang cukup besar yaitu diekspor ke negara seperti ; Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia.

Waktu Panen Tanaman Porang

Waktu panen berkisar 1 sampai 2 tahun sesudah penanaman dengan masing-masingnya akan mencapai berat setidaknya 2 kilo. Berarti, setiap hektare akan menghasilkan 80 ton.

Setelah masa panen perdana ,porang bisa di panen dalam jangka waktu 4 - 5 bulan berikutnya.

Harga Jual dan Keuntungan Budidaya Porang

Dengan harga jual hanya Rp10 ribu per kilo, maka setiap hektare lahan porang akan menghasilkan Rp800 Juta.

Itupun belum termasuk panen katak (bubil) atau buahnya. Saat menjelang masa panen umbi porang, katak bisa dipanen dua kali dan di jual sebagai bibit tanaman Porang, karena hasil yang menggiurkan tentu saja benih tanaman porang pun akan laku keras, meskipun dengan Harga katak porang (bibit porang) yang saat ini mencapai hingga Rp230 Ribu per Kg.

Tata cara budidaya tanaman porang (lengkap)

Tahapan dan Cara Budidaya Tanaman Porang

Porang adalah tanaman penghasil umbi dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Bukan tanpa bukti, Nyatanya budidaya Porang mulai banyak di lakukan petani di Indonesia khususnya di pulau jawa, ada pula yang telah sukses meraih untung hingga miliaran rupiah dari budidaya Umbi porang ini.
Anda ingin Mencoba budidaya umbi porang ?
lebih dulu mempelajari seluk-beluk tanaman porang hingga mencari cara budidaya tanaman porang yang ideal sebagai potensi baru dalam bertani.

Pelajari juga Peluang bisnis baru

Ciri khas Tanaman Porang

Seperti yang sudah di jelaskan diatas, batang tanaman porang berbentuk tegak berwarna kehijauan dengan bercak putih. Beberapa umbi batang akan tumbuh pada tangkai cabang sesuai musim.

Batang pada tanaman porang memiliki bentuk tegak, lunak, halus, berwarna hijau atau hitam dengan bercak putih. Satu batang tegak lurus, biasanya akan pecah jadi tiga batang sekunder dan menjadi beberapa tangkai daun.

Perkembangan morfologinya berupa daun tunggal menjari dengan ditopang oleh satu tangkai daun yang bulat. Pada tangkai daun akan keluar beberapa umbi batang sesuai musim tumbuh.

Helai daun dapat memanjang dengan ukuran 60-200 sentimeter dengan tulang-tulang daun yang kecil terlihat jelas pada permukaan bawah daun. Sementara itu, panjang tangkai daun antara 40-180 sentimeter, dengan daun-daun yang lebih tua biasanya biasanya berada di pucuk.

Tanaman ini berakar primer ini dapat tumbuh kurang lebih setinggi 1,5 meter tergantung. Ketinggian tanaman porang juga dipengaruhi oleh umur dan kesuburan tanah.

Umbi porang terdiri atas dua macam, yaitu umbi batang yang berada di dalam tanah dan umbi katak (bubil) yang terdapat pada setiap pangkal cabang atau tangkai daun.

Umbi yang banyak dimanfaatkan yakni umbi batang. Biasanya berwarna kuning kusam atau kuning kecokelatan.

Bentuk umbi khas, yaitu bulat simetris dan di bagian tengah membentuk cekungan.
Jika umbi dibelah, bagian dalam umbi berwarna kuning cerah dengan serat yang halus, karena itu sering disebut iles kuning.

Bagi Anda yang tertarik untuk menanam dan membudidayakan porang, berikut syarat, teknik, dan cara tanam yang harus diketahui agar budidaya porang berhasil panen.

Cara Budidaya Tanaman Porang

Maraknya Budidaya porang yang memiliki nilai ekonomis tinggi ini membuat banyak orang ingin ikut menggeluti bisnis budidaya ini, namun sebelum Anda memutuskan untuk terjun dalam bisnis budidaya Porang tersebut, alangkah lebih baik untuk belajar cara, merawat, menjaga, memelihara tanaman porang, agar Usaha Anda tidak sia sia.

Berikut ini cara-cara budidaya tanaman porang (lengkap) :
Agar tumbuh dengan maksimal dan subur, pertama Anda harus mengenal beberapa jenis Porang, karakteristik, dan Tahapan budidaya Tanaman porang.
Pahami beberapa syarat untuk memulai bisnis ini.

1. Jenis dan pH tanah
Untuk mendapatkan Hasil terbaik, pastikan Anda nemilih lahan yang mampu menopang pertumbuhan Tanaman porang.
Meskipun tanaman porang bisa tumbuh di jenis tanah apa saja.
Anda disarankan untuk menyiapkan tanah yang gembur dan subur serta tidak tergenang air.
Nemstikan keasaman tanah berada pada pH 6-7.

2. Kondisi lingkungan
Tanaman porang ini adakah jenis tanaman yang akan tumbuh subur di bawah naungan, yaitu dengan tingkat kerapatan naungan minimal 40%.
Biasanya, naungan yang cocok untuk tanaman porang ini adalah jenis pohon seperti jati, Albasia, keling dan mahoni.

3. Iklim atau suhu
Karena Porang yang memiliki sifat tubuh subur dibawah naungan
Tanaman bisa tumbuh pada ketinggian 0-700 mdpl dan ketinggian yang paling baik untuk budidaya porang terletak pada 100-600 mdpl.

Teknik pengembangbiakkan porang

Budidaya tanaman porang bisa dilakukan dengan cara generatif maupun vegetatif.
Pada umumnya Tanaman porang membutuhkan waktu 3 sampai 4 tahun untuk berbunga dan menghasilkan biji.

Teknik pengembangbiakkan porang dapat dilakukan dengan 2 cara berikut

1. Pengembangbiakkan dengan bintil atau katak

Katak adalah bintil berwarna coklat kehitaman yang muncul di pangkal atau tangkai daun tanaman porang.

Pada masa panen, katak akan disimpan hingga memasuki musim hujan untuk langsung ditanam pada lahan yang telah disiapkan. Biasanya, 1 kg katak berisi sekitar 100 butir katak..

2. Pengembangbiakkan dengan umbi

Umbi berukuran kecil diperoleh dari hasil pengurangan tanaman yang udah terlalu rapat sehingga perlu dikurangi.

Hasilnya akan dikumpulkan dan dimanfaatkan sebagai bibit. Adapun untuk umbi yang berukuran besar akan dipecah-pecah sesuai ukuran yang diinginkan lalu ditanam pada lahan yang telah disiapkan.

Cara menyiapkan lahan untuk menanam porang

Meski Tanaman porang baik di tanam di bawah naungan pohon besar,  Anda juga bisa menanam porang di lahan terbuka, dengan syarat menyiapkan paranet di atas lahan tersebut agar intensitas sinar matahari tidak terlalu berlebihan.

Berikut tahapan menyiapkan lahan untuk budidaya porang.
Pertama Seterilkan lahan yang akan kita gunakan untuk budidaya porang, dari gulma dan sisa tanaman lain.

kedua, buatlah blok blok untuk menanam porang dengan jarak 1 m x 1 m baik untuk umbi maupun untuk katak

Ketiga, Buatlah jalur menggunakan cangkul selebar 0,5 m, untuk bibit yang menggunakan katak yang ditanam pada jalur yang sudah dicangkul.
Pembuatan lubang tanam untuk bibit yang menggunakan umbi dengan ukuran lubang sekitar 20x20x20 cm.

Keempat,
Berikan pupuk dasar, sebelum umbi ditanam, biasanya para petani porang menggunakan pupuk bokashi sebanyak 0,5 kg/lubang yang dicampur dengan top soil.
Untuk bibit katak gunakan pupuk bokashi dicampur pada tanah sekitar blok.

Selanjutnya, perhatikan cara dan waktu menanam porang.
Tanaman porang paling baik ditanam saat musim penghujan.

Selain Budidaya porang di Lahan terbuka, porang juga bisa kita Budidayakan menggunakan media polybag.

Cara Budidaya Porang Media polybag

Penggunaan polybag tentu saja bertujuan bagi mereka yang tidak memiliki lahan luas, Berikut Cara Budidaya Tanaman Porang Media polybag :

Bahan-baham menanam porang dengan media polybag yaitu:
Siapkan benih porang yang akan ditanam baik dari umbi ataupun dari katak
Siapkan tanah
Siapkan polybag atau media tanam lainya seperti karung atau bekas kulit semen dan sebagainya.
Siapkan pupuk kandang atau pupuk kimia yang sudah diolah, siapkan air secukupnya.

Campurkan tanah dengan pupuk yang tersedia dengan perbandingan 70:30 aduk rata.
Masukkan campuran tanah dan pupuk kedalam kantong polybag
Buatkan lubang di tanah dalam polybag tempat diletakkannya benih porang
Masukkan porang dalam tanah, jangan terlalu dalam cukup bibit porang dapat ditimbun dengan sempurna
Siram sedikit sebagai penyiraman pertama porang sedikit saja sampai tanah terlihat basah.
lakukan penyiraman satu kali sehari di sore hari
Tanaman porang akan tumbuh dalam 1-3 minggu.

Untuk tanaman porang pembibitan, dapat dipindahkan kelahan terbuka saat sudah menunjukan daunnya.
Untuk perawatan porang pada media polybag tidak jauh berbeda dengan menanam dilahan terbuka, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah
Jarak antar polybag jika porang sudah tumbuh besar diatur agar cahaya matahari bisa masuk ke batang sehingga batang porang tidak jamuran dan mati.

Penyiraman porang cukup 1 kali sehari saja, terlalu lembab membuat porang membusuk dan lambat tumbuh. 
Anda bisa memberikan nutrisi tanam baik dalam bentuk pupuk kimia atau pupuk organik.

Cara menanam bibit porang pada lahan terbuka
Setelah memilih bibit porang yang super, masukkan satu per satu ke dalam lubang tanam dengan letak bakal tunas menghadap ke atas.
Setiap lubang tanam diisi 1 bibit porang dengan jarak tanam 1 m x 1 m
Tutup lubang tanam dengan tanah setebal 3 cm.

Cara pemeliharaan dalam budidaya porang

Untuk mendapatkan hasil pertumbuhan dan produksi yang maksimal, kamu wajib melakukan perawatan yang intensif. Berikut tahapan perawatannya.

1. Pembersihan gulma

Saat musim hujan, gulma akan mudah tumbuh subur. Oleh karena itu bersihkan gulma yang tumbuh.

Pastikan nggak ada lagi gulma yang tumbuh di sekitar tanaman porang. Fyi, gulma dapat menghambat pertumbuhan porang, lho.

2. Peninggian blok (tempat tanaman porang)
Timbun pangkal batang porang dengan tanah di sekitarnya.
Peninggian ini berfungsi untuk menjaga tanaman porang tetap tegak dan menghasilkan umbi yang besar.

3. Pemupukan porang
Gunakan pupuk kompos saat pemupukan pertama dan dilakukan sebelum proses tanam ya.
Pemupukan kedua bisa menggunakan pupuk organik atau anorganik NPK/TSP dan dilakukan saat tanaman porang udah mulai tumbuh.

4. Cara pengendalian dan pencegahan hama dan penyakit

Belalang adalah salah satu hama yang menyerang tanaman porang. Selain itu, ulat makasar orketti, ulat umbi araechenes dan nematoda juga hama-hama yang menyerang tanaman porang.

Sementara penyakit yang umumnya terjadi pada tanaman porang adalah busuk batang semu, layu daun oleh jamur Sclerotium sp, Rhizoctonia sp, dan Cercospora sp. Kamu bisa menggunakan carbofuran untuk mengendalikan nematoda jenis heterodera.

Untuk mengendalikan penyakitnya, kamu dapat menggunakan fungisida ridomil dan benlate. Pengendalian hama lainnya juga bisa menggunakan basudin dan thiodan.

5. Cara Memanen Porang
Tanaman porang pertama kali dipanen setelah umurnya udah mencapai 2 sampai 3 tahun. Porang yang dipanen berbentuk umbi besar dengan berat lebih dari 1 kg/umbi.
Adapun umbi yang masih kecil ditinggalkan untuk dipanen kembali pada tahun berikutnya, dengan begitu Anda bisa memanen tanaman porang setahun sekali tanpa harus menanam kembali umbinya.

Ciri-ciri porang yang siap panen adalah yang berdaun kering dan jatuh ke tanah. Satu pohon porang bisa menghasilkan umbi sekitar 2 kg.
Dari sekitar 40 ribu tanaman dalam satu hektar bisa panen sebanyak 80 ton umbi pada periode panen tahun kedua.
Setelah umbi dipotong untuk di jemur, bersihkan umbi dari tanah dan akarnya.
Potonglah umbi dengan benar untuk menghasilkan kualitas porang yang tergolong super.

Nah, demikian tadi Tahapan Cara Budidaya Tanaman Porang, yang memiliki nilai ekonomis tinggi, yang semoga bisa menginspirasi para pembaca sekalian. 

Baca juga :3 Bidang usaha dan jenis Usaha yang potensial di Desa

Selamat mencoba, semoga Anda sukses dalam bisnis Budidaya porang.

0 Response to "Lengkap!! Mengenal Jenis Tanaman Porang dan Tahapan tata cara Budidaya Porang yang Bernilai Ekonomis Tinggi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel