Analisa dan panduan Bisnis Budidaya lele sistem bioflok(lengkap)
Analisa dan panduan Bisnis Budidaya ikan lele sistem bioflok(lengkap)
Kenapa dikatakan bisnis ini memiliki prospek menjanjikan ? Sebab ,ikan lele merupakan jenis ikan yang banyak dijadikan sebagai bahan konsumsi oleh masyarakat ,bahkan sekarang banyak sekali olahaan makanan yang berasal dari bahan utama ikan lele, mulai dari lele goreng sampai abon lele.
Hampir di setiap warung makan menyediakan ikan lele dan menjadi menu faforit kalangan masyarakat menengah kebawah.
Di kota -kota besar, konsumsi ikan lele terus meningkat sehingga membuat permintaan pasar juga meningkat .
Disamping itu ikan lele juga menjadi pilihan banyak orang sebagai lauk karena kaya nutrisi dan harganya pun terjangkau.
Tentu hal itu menjadjikan komoditas ikan lele semakin besar dan tentu saja peluang bisnis budidaya lele juga semakin cerah.
Anda berminat mencoba peruntungan bisnis budidaya ikan lele ?
Bisnis Budidaya Ikan Lele ini Disamping memiliki prospek yang cerah
Bisnis budidaya ikan lele sistem bio flok juga tidak memerlukan biaya operasional yang mahal dibandingkan dengan bisnis budidaya yang lain.
Bisnis budidaya lele merupakan alternatif yang sangat cocok untuk para pebisnis pemula atau bahkan para pengangguran ,yang sedang bingung mencari peluang Usaha.
Ada empat macam jenis kolam yang bisa anda coba untuk memulai bisnis budidaya lele ini.
Yakni kolam terpal, kolam bio flok, kolam tanah ,dan kolam beton .
Membudidayakan ikan lele memang terlihat gampang.
Namun , tak sedikit pebisnis ikan lele mengalami kegagalan .
Hal ini dikarenakan Kurangnya pengetahuan yang dimiliki mengenai lele itu sendiri, dan tidak ada keinginan untuk mempelajari lebih dalam.
Untuk itu alangkah lebih baik kita belajar dahulu mengenai bagaimana memulai bisnis budidaya ikan lele bagi pemula.
Pertama yang harus kita perhatikan adalah pemilihan lokasi .
Lokasi merupakan salah satu faktor utama yang harus diperhatikan dalam budidaya lele.
Lokasi yang baik untuk budidaya lele harus memenuhi persyaratan seperti berikut ini :
1 . Suhu dan ketinggian lokasi sesuai dengan habitat lele
2 . Sumber air memadai
3 . Jenis tanah tidak terlalu kering
4 . Cukup tersinari matahari
5 . Aspek lingkungan yang memadai
6 . Aspek teknis dan SDM yang mendukung.
Setelah kita memilih lokasi yang tepat ,langkah berikutnya adalah memilih jenis kolam.
a. Kolam terpal
b. Kolam terpal sistem bio flok
c. Kolam tanah
d. Kolam beton.
Dari ke empat jenis kolam lele diatas tentunya memiliki kelebihan dan kekuranganya masing - masing ,semua tergantung bagaimana pengelolaan sistem ,agar bisnis budidaya ikan lele anda bisa sukses.
Pada kesempatan kali ini akan kami ulas dan jelaskan adalah Analisa dan panduan Usaha Budidaya ikan lele dengan menggunakan sistem bioflok.
Analisis usaha budidaya lele di kolam terpal sistem bio flok.
Berikut analisis usaha bisnis budidaya lele di kolam terpal sistem bio flok.
Sebelum Anda memulai Usaha ini ,mari kita pelajari bersama tentang apa itu sistem bioflok pada budidaya lele.
Pengertian dan Prinsip Dasar Sistem Bioflok
Kata Bioflok berasal dari dua kata yaitu ‘Bio’ dan ‘Flok’. Keduanya merupakan Bahasa Inggris, flok artinya gumpalan dan bio artinya makhluk hidup.
Prinsip dasar dari sistem bioflok ini adalah mengubah senyawa organik dan anorganik menjadi massa sludge yang berbentuk flok dengan memanfaatkan bakteri sebagai pembentuknya. Sistem ini bisa diaplikasikan untuk budidaya ikan lele karena bioflok memanfaatkan nitrogen anorganik menjadi nitrogen organik yang tidak beracun.
Nitrogen ini nantinya akan digunakan sebagai pakan lele, sehingga akan lebih hemat biaya.
Usaha budidaya ternak lele dengan menggunakan sistem bioflok adalah beternak dengan menggunakan bahan makanan alami berupa gumpalan-gumpalan kecil yang disebut flok.
Flok ini dibuat dengan cara mengolah limbah budi daya itu sendiri dengan menggunakan mikro organisme yang ditumbuhkan dalam kolam.
Pertumbuhan mikroorganisme di dalam kolam ini bisa dipacu dengan cara memberikan kultur bakteri non patogen (probiotik) dan pemasangan aerator yang berfungsi untuk menyuplai oksigen dan mengaduk air kolam.
Meski budidaya lele dengan sistem bioflok ini masih terbilang baru di Indonesia ,namun sudah banyak masyarakat yang mengadopsi atau menerapkan budidaya sistem ini ,karena disamping tidak memerlukan lahan yang luas sistem budidaya lele bioflok memiliki banyak kelebihan.
Jika Anda berminat mencoba peruntungan di bidang budidaya ikan lele ,tidak ada salahnya untuk mencoba sistem bioflok ini.
Anda hanya perlu memanfaatkan pekarangan rumah saja untuk membuat kolam lele.
√ Kadar pH terbilang relatif stabil (sekitar pH - pH 8).
√ Kadar pH cenderung rendah, sehingga kandungan di dalam air seperti amoniak relative kecil.
√ Tidak tergantung pada sorotan matahari.
√ Frekuensi untuk mengganti atau menguras air terbilang tidak terlalu singkat, sehingga kondisi keamanan kolam bisa terus terjaga.
Limbah dari tambak (seperti kotoran, sisa pakan, algae, ammonia) bisa didaur ulang dengan mecampurkan aneka makanan alami lele yang memiliki protein tinggi.
√ Ramah lingkungan
Pastinya sistem bioflok Lebih ramah lingkungan, sehingga dapat memberikan dampak yang lebih baik.
Lanjut bagaimana langkah awal untuk memulai usaha budidaya ikan lele dengan sistem bioflok?
Berikut ini adalah caranya
Cara Budidaya Ikan Lele dengan Sistem Bioflok :
Pertama siapkan lahan untuk budidaya ikan lele ini Yaitu kolam yang berfungsi sebagai penampung ikan lele.
Buat saluran pembuangan pada bagian tengah lahan tadi.
Letakan pipa PVC di lubang saluran yang telah dibuat.
Kemudian Potong besi wiremesh menjadi dua bagian dengan ukuran keduanya adalah 5.4m x 1.05m. (Ada juga bisa menggunakan bambu).
Gabungkan kedua besi tersebut dengan las, sehingga akan terbentuk ukuran 10.8m x 10.5m.
Satukan kedua ujung besi wiremesh sehingga berbentuk bulat.
Cara diatas hanyalah sebagai gambaran ,anda bisa mengkreasikanya sendiri dengan mengukur intensitas kekuatan atau kenyamanan anda sendiri.
Intinya, Anda harus membuat kolam yang terbuat dari terpal dengan diameter minimal 2.5 meter dan tinggi 1 meter.
Masukkan air ke dalam kolam dengan ketinggian sekitar 80-100 cm.
Di hari kedua, masukkan probiotik sebanyak 5 ml per kubik. Hari ketiga masukkan molase 350 ml per kubik, dan di malam harinya taburkan dolomite 150 atau 200 gram per kubik.
Setelah semuanya tercampur, diamkan media pembesaran lele hingga 10 hari.
Nah di hari ke-11, Anda bisa lakukan penebaran benih ikan lele ke dalam kolam tersebut.
Cara Menebar Benih Ikan Lele
Menebar benih lele tidak boleh asal ,ada tahap yang harus kita tahu, dan terapkan pada budidaya ikan lele sistem bioflok ini.
Berikut tahapan - tahapanya.
1. Pilih bibit lele yang berkualitas dan berstandar dari pihak pembibitan ikan lele bersertifikat.
2. Lakukan penyamaan suhu air dengan merendam kantong bibit kedalam air kolam.
3. Sebelum ditebar, sebaiknya bibit lele dikarantinakan/direndam dengan menggunakan Suplemen Organik .
4. Larutkan 6 ml Suplemen Organik Cair kedalam wadah yang berisi air.
5. Masukkan bibit ikan lele kedalam wadah yang berisi larutan Suplemen Organik Cair.
6. Diamkan selama beberapa jam.
7. Lakukan penebaran benih pada sore atau malam hari.
Setelah benih ukuran lele sudah mlebihi 12 cm, per sepuluh hari tambahkan probiotik sebanyak 5 ml per kubik, ragi tempe 3 sendok makan per kubik, ragi tape 6-8 butir per kubik.
Di malam hrinya tambahkan dolomite sebanyak 200-300 gram per kubik
Selama proses pembesaran ikan lele, pemberian pakan ini sangat wajib dilakukan. Kemudian yang harus Anda perhatikan juga adalah kualitas pakannya. Pemberian pakan dilakukan di pagi hingga sore hari dengan dosis 80% dari daya kenyang. Seminggu sekali jangan diberi pakan (di puasakan).
Pakan dicampur dengan probiotik dan kurangi dosis pakan jika sudah terbentuk flok di dalam kolam.
Setelah Anda sudah mengisi kolam air hingga penuh dan menebar benih ikan lele di kolam bioflok,tahap yang selanjutnya adalah pemberian probiotik bioflok.
√ Air bersih 20 liter.
EM4 200 cc yang bisa dibeli di toko pertanian.
√ 2 butir ragi tape yang sudah ditumbuk halus dan 2 botol susu yakult.
Molase atau tetes tebu (bisa diganti dengan 1 kg gula merah yang sudah direbus dengan dosis dalam 2 liter air).
√ 100 gram tepung terigu.
√ Buah nanas yang sudah matang yang diblender dan ambil airnya saja.
√ Dedak halus 2 kg yang sudah dikukus selama 30 menit.
√ Kunyit 0.25 kg + 0.25 kg temulawak + 50 gr bawang putih yang dimemarkan.
√Ember hitam besar.
√ Jerigen ukuran 30 liter dan Saringan halus.
Cara Pembuatan probiotik:
Buah nanas yang telah diblender + dedak + kunyit + temulawak + bawang putih direbus dengan air gula merah, saring dan dinginkan.
Masukkan campuran tersebut beserta EM4, ragi tape, dan susu yakult ke dalam wadah ember hitam besar.
Aduk hingga semuanya tercampur rata.
Saring dengan saringan halus.
Masukkan ke dalam jerigen, lalu tutup serapat mungkin untuk proses fermentasi.
Simpan di daerah yang gelap dan jangan sampai terkena sinar matahari supaya proses fermentasi berjalan baik.
Proses fermentasi dilakukan selama 7 hingga 10 hari.
Pada hari kedua proses fermentasi, buka tutup jerigen supaya gasnya keluar kembudian tutup kembali hingga hari ke 10.
Manfaat pemberian probiotik
Padat tebar ikan lele bisa meningkat hingga 2 kali lipat.
Bakteri berfngsi untuk menguraikan kotoran lele dan akan menjadi sumber pakan baru bagi lele.
Meningkatkan kualitas air, sehingga bisa meminimalisir serangan penyakit.
Ikan lele lebih kuat dan sehat.
Air tidak berbau dan lebih ramah lingkungan.
Menghemat biaya dan pakan karena kotoran lele diuraikan menjadi pakan baru lagi.
Dengan sistem bioflok Anda tidak harus sering - sering untuk menguras Kolam
Jika Anda menggunakan Media terpal sering kali mengeluarkan bau sehingga mengakibatkan lele tidak sehat.
Untuk mengantisipasinya, pastikan Anda mencuci terpalnya terlebih dahulu hingga baunya hilang.
Estimasi Modal untuk Usaha Budidaya Ikan Lele Bioflok
Segala Bisnis atau Usaha harus menmakai Analisa ,hal ini bertujuan Agar anda lebih paham pada bisnis yang anda kelola hingga bisa mengontrol resiko kerugian.
Berikut ini adalah analisis usaha budidaya ikan lele dengan sistem bioflok.
Perlu diperhatikan bahwa dalam analisa ini, kolam yang digunakan terbuat dari terpal.
Kolam Terpal
Umumnya kolam terpal yang digunakan untuk budidaya ikan lele dengan sistem bioflok ini berbentuk bulat.
Untuk kolamnya kita ambil saja yang diameternya 4 meter dengan rangkanya terbuat dari besi Wiremesh M6.
Sebaiknya Anda lakukan analisis pasar terlebih dahulu apakah peluang usaha budidaya ikan lele ini akan berkembang jika dilakukan di sekitar Anda. Rincian untuk pembuatan kolam bioflok yang perlu disiapkan untuk budidaya ikan lele adalah sebagai berikut.
Estimasi biaya budidaya lele sistem bioflok
Estimasi Pengeluaran
Kolam Terpal Bioflok Rp 2.000.000,00
Pembuatan Probiotik Rp 300.000,00
Benih ikan lele Rp 2.000.000,00
Pakan untu 10.000 ekor Rp 9.500 x 800 kg Rp 7.600.000,00
Total Pengeluaran Rp 11.900.000,00
Estimasi Harga Jual dan Keuntungan
Ketika kita menebar bibit ikan lele sebanyak 10.000, itu tidak akan dipanen semuanya.
Katakanlah ada 15% yang mati atau tidak layak untuk dijual. Dengan begitu, total ikan lele yang bisa kita panen sekitar 8.500.
Jika dalam 1 kg terdapat 6 lele, maka kita kalkulasikan bahwa ikan lele yang bisa kita jual
sebanyak 8.500/6: 1.416 atau sekitar 1,4 ton. Andai kata kalau 1 kg ikan memiliki harga jual sekitar Rp 15.000, maka kita akan mendapatkan pendapatan sebesar 1.4 ton x 15.000 = Rp 21.000.000.
Dengan begitu, keuntungan yang bakal kita dapatkan adalah sekitar Rp 21.000.000 – Rp 11.900.000 = Rp 9.100.000
Jadi, keuntungan yang akan kita dapatkan dari satu kolam terpal dengan bibit 10.000 adalah sekitar Rp 9 juta. Bagaimana? Cukup menguntungkan bukan?
Ini adalah analisa untuk satu kolam saja dengan total benih sebanyak 10.000 ekor.
Keuntungan yang akan Anda dapatkan akan semain besar jika jumlah kolamnya juga semakin banyak.
Tapi untuk pemula disarankan untuk mencoba satu kolam saja supaya resiko kerugian bisa terminimalisir.
Tips Cara Memelihara Ikan Lele:
Cara memelihara lele pada intinya adalah keselarasan sistem pemberian pakan, pengaturan air kolam, pengelolaan flok pada bioflok sebagai pakan alternatif lele, pemberian Suplemen Organik Cair,serta upaya pencegahan dan penanggulangan hama dan penyakit lele.
Obat Alami untuk penyakit lele :
1 .Daun Bandotan
Daun bandotan sering dipakai para peternak lele tradisional untuk mengatasi penyakit cacar pada ikan.
2. Daun Pepaya.
Daun yang satu ini memang memiliki banyak hasiat, bagi Manusia dan hewan, hasiat daun pepaya untuk ikan lele adalah menambah daya tahan lele terhadap amoniak.
3. Daun Kelor dan eceng gondok.
Daun ini memiliki khasiat membantu mensetabilkan kadar asam pada air kolam.
Anda bisa menebar daun kelor atau menanam tumbuhan eceng gondok dipermukaan air kolam.
Nah, itulah kunci dan cara memelihara lele.
Pastikan Anda menerapkan tips dan cara merawat ikan lele seperti yang telah dijelaskan diawal, agar bisa mendapatkan hasil panen yang optimal.
Pengendalian Hama dan Penyakit lele
Ada begitu banyak penyakit ikan lele beserta hama yang sering menyerang.
1. Persiapan kolam budidaya yang baik.
2. Selalu lakukan pembersihan dan desinfeksi terhadap wadah dan peralatan sebelum, selama dan sesudah proses produksi.
3. Lakukan manajemen air dan penjagaan kualitas air kondisinya optimal untuk kehidupan ikan lele.
4. Lakukan penebaran dengan padat tebar yang sesuai dan tidak terlalu padat. Ini bermanfaat untuk mengurangi terjadinya kontak antar ikan secara langsung, menghindari kanibalisme dan mencegah penularan penyakit.
5. Pilih dan seleksi benih yang sehat dan telah tersertifikasi.
6. Selalu berikan Suplemen Organik Cair untuk menjaga stamina, mencegah serangan penyakit dan meningkatkan ketahanan tubuh ikan secara rutin selama pemeliharaan.
Keuntungan ini adalah untuk panen pertama, untuk panen selanjutnya bisa lebih besar karena tidak perlu membuat kolam baru . Harga juga berbeda- beda di setiap kota , sehingga mempengaruhi keuntungan.
Asumsi ini tidak menggunakan sewa tempat atau tanah , tetapi menggunakan lahan pribadi sehingga hemat modal awal .
Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, usaha budidaya ikan lele yang Anda lakukan harus diiringi juga dengan manajemen yang jelas.
Rata-rata ternak ikan lele dengan sistem bioflok ini memerlukan masa panen hingga 45 hari.
Jadi kalau misalnya Anda memiliki beberapa kolam, Anda bisa atur sendiri bagaimana caranya supaya setiap bulannya bisa mendapatkan keuntungan.
Bisnis Budidaya ikan lele adalah salah satu bisnis budidaya yang sampai kini tetap memiliki peluang yang cerah malah hampir tidak ada surutnya.
Bisnis Buudidaya Iikan lele sistem bio flok ,memang salah satu bisnis yang memiliki prospek menjanjiikan.Kenapa dikatakan bisnis ini memiliki prospek menjanjikan ? Sebab ,ikan lele merupakan jenis ikan yang banyak dijadikan sebagai bahan konsumsi oleh masyarakat ,bahkan sekarang banyak sekali olahaan makanan yang berasal dari bahan utama ikan lele, mulai dari lele goreng sampai abon lele.
Hampir di setiap warung makan menyediakan ikan lele dan menjadi menu faforit kalangan masyarakat menengah kebawah.
Di kota -kota besar, konsumsi ikan lele terus meningkat sehingga membuat permintaan pasar juga meningkat .
Disamping itu ikan lele juga menjadi pilihan banyak orang sebagai lauk karena kaya nutrisi dan harganya pun terjangkau.
Tentu hal itu menjadjikan komoditas ikan lele semakin besar dan tentu saja peluang bisnis budidaya lele juga semakin cerah.
Anda berminat mencoba peruntungan bisnis budidaya ikan lele ?
Bisnis Budidaya Ikan Lele ini Disamping memiliki prospek yang cerah
Bisnis budidaya ikan lele sistem bio flok juga tidak memerlukan biaya operasional yang mahal dibandingkan dengan bisnis budidaya yang lain.
Bisnis budidaya lele merupakan alternatif yang sangat cocok untuk para pebisnis pemula atau bahkan para pengangguran ,yang sedang bingung mencari peluang Usaha.
Karena disamping tidak menguras banyak waktu, bisnis budidaya lele ini cukup mudah untuk dipelajari.
Ada empat macam jenis kolam yang bisa anda coba untuk memulai bisnis budidaya lele ini.
Yakni kolam terpal, kolam bio flok, kolam tanah ,dan kolam beton .
Membudidayakan ikan lele memang terlihat gampang.
Namun , tak sedikit pebisnis ikan lele mengalami kegagalan .
Hal ini dikarenakan Kurangnya pengetahuan yang dimiliki mengenai lele itu sendiri, dan tidak ada keinginan untuk mempelajari lebih dalam.
Dan parahnya lagi ,bagi mereka yang gagal tidak mau mencobanya lagi.
Untuk itu alangkah lebih baik kita belajar dahulu mengenai bagaimana memulai bisnis budidaya ikan lele bagi pemula.
Panduan Memulai bisnis Budidaya lele bagi pemula
Pertama yang harus kita perhatikan adalah pemilihan lokasi .
Lokasi merupakan salah satu faktor utama yang harus diperhatikan dalam budidaya lele.
Lokasi yang baik untuk budidaya lele harus memenuhi persyaratan seperti berikut ini :
1 . Suhu dan ketinggian lokasi sesuai dengan habitat lele
2 . Sumber air memadai
3 . Jenis tanah tidak terlalu kering
4 . Cukup tersinari matahari
5 . Aspek lingkungan yang memadai
6 . Aspek teknis dan SDM yang mendukung.
Setelah kita memilih lokasi yang tepat ,langkah berikutnya adalah memilih jenis kolam.
Ada empat jenis kolam budidaya lele :
a. Kolam terpal
b. Kolam terpal sistem bio flok
c. Kolam tanah
d. Kolam beton.
Dari ke empat jenis kolam lele diatas tentunya memiliki kelebihan dan kekuranganya masing - masing ,semua tergantung bagaimana pengelolaan sistem ,agar bisnis budidaya ikan lele anda bisa sukses.
Pada kesempatan kali ini akan kami ulas dan jelaskan adalah Analisa dan panduan Usaha Budidaya ikan lele dengan menggunakan sistem bioflok.
Analisis usaha budidaya lele di kolam terpal sistem bio flok.
Berikut analisis usaha bisnis budidaya lele di kolam terpal sistem bio flok.
Sebelum Anda memulai Usaha ini ,mari kita pelajari bersama tentang apa itu sistem bioflok pada budidaya lele.
Pengertian dan Prinsip Dasar Sistem Bioflok
Kata Bioflok berasal dari dua kata yaitu ‘Bio’ dan ‘Flok’. Keduanya merupakan Bahasa Inggris, flok artinya gumpalan dan bio artinya makhluk hidup.
Jadi, bioflok ini bisa diartikan sebagai gumpalan yang terdiri dari berbagai campuran heterogen mikroba (plankton, protozoa, fungi) partikel polimen organik, koloid dan kaiton yang saling berinteraksi dengan sangat baik dalam air.
Prinsip dasar dari sistem bioflok ini adalah mengubah senyawa organik dan anorganik menjadi massa sludge yang berbentuk flok dengan memanfaatkan bakteri sebagai pembentuknya. Sistem ini bisa diaplikasikan untuk budidaya ikan lele karena bioflok memanfaatkan nitrogen anorganik menjadi nitrogen organik yang tidak beracun.
Nitrogen ini nantinya akan digunakan sebagai pakan lele, sehingga akan lebih hemat biaya.
Usaha budidaya ternak lele dengan menggunakan sistem bioflok adalah beternak dengan menggunakan bahan makanan alami berupa gumpalan-gumpalan kecil yang disebut flok.
Flok ini dibuat dengan cara mengolah limbah budi daya itu sendiri dengan menggunakan mikro organisme yang ditumbuhkan dalam kolam.
Pertumbuhan mikroorganisme di dalam kolam ini bisa dipacu dengan cara memberikan kultur bakteri non patogen (probiotik) dan pemasangan aerator yang berfungsi untuk menyuplai oksigen dan mengaduk air kolam.
Meski budidaya lele dengan sistem bioflok ini masih terbilang baru di Indonesia ,namun sudah banyak masyarakat yang mengadopsi atau menerapkan budidaya sistem ini ,karena disamping tidak memerlukan lahan yang luas sistem budidaya lele bioflok memiliki banyak kelebihan.
Jika Anda berminat mencoba peruntungan di bidang budidaya ikan lele ,tidak ada salahnya untuk mencoba sistem bioflok ini.
Anda hanya perlu memanfaatkan pekarangan rumah saja untuk membuat kolam lele.
Ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh budidaya ikan lele sistem bioflok dibandingkan dengan cara konvensional.
Berikut beberapa kelebihan budidaya lele sistem bioflok :
Berikut beberapa kelebihan budidaya lele sistem bioflok :
√ Kadar pH terbilang relatif stabil (sekitar pH - pH 8).
√ Kadar pH cenderung rendah, sehingga kandungan di dalam air seperti amoniak relative kecil.
√ Tidak tergantung pada sorotan matahari.
√ Frekuensi untuk mengganti atau menguras air terbilang tidak terlalu singkat, sehingga kondisi keamanan kolam bisa terus terjaga.
Limbah dari tambak (seperti kotoran, sisa pakan, algae, ammonia) bisa didaur ulang dengan mecampurkan aneka makanan alami lele yang memiliki protein tinggi.
√ Ramah lingkungan
Pastinya sistem bioflok Lebih ramah lingkungan, sehingga dapat memberikan dampak yang lebih baik.
Lanjut bagaimana langkah awal untuk memulai usaha budidaya ikan lele dengan sistem bioflok?
Berikut ini adalah caranya
Cara Budidaya Ikan Lele dengan Sistem Bioflok :
Diperlukan persyaratan khusus supaya tingkat keberhasilan dari budidaya ikan lele bisa maksimal.
Umumnya, jenis kolam yang sering digunakan oleh sebagian besar pembudidaya ikan lele adalah kolam yang terbuat dari beton, tanah, dan terpal.
Untuk budidaya ikan lele dengan sistem bioflok, menggunakan kolam yang terbuat dari terpal saja sudah cukup.
Sebab jenis kolam yang satu ini lebih efisien karena mudah sekali untuk dibongkar pasang dan tentu saja hemat biaya.
Cara membuat kolam terpal bulat (bioflok)
Siapkan lahan yang berukuran 10.8m x 1.05m sama dengan kerangka dengan bagian lahan dibuat mengerucut.
Umumnya, jenis kolam yang sering digunakan oleh sebagian besar pembudidaya ikan lele adalah kolam yang terbuat dari beton, tanah, dan terpal.
Untuk budidaya ikan lele dengan sistem bioflok, menggunakan kolam yang terbuat dari terpal saja sudah cukup.
Sebab jenis kolam yang satu ini lebih efisien karena mudah sekali untuk dibongkar pasang dan tentu saja hemat biaya.
Cara membuat kolam terpal bulat (bioflok)
Siapkan lahan yang berukuran 10.8m x 1.05m sama dengan kerangka dengan bagian lahan dibuat mengerucut.
Buat saluran pembuangan pada bagian tengah lahan tadi.
Letakan pipa PVC di lubang saluran yang telah dibuat.
Kemudian Potong besi wiremesh menjadi dua bagian dengan ukuran keduanya adalah 5.4m x 1.05m. (Ada juga bisa menggunakan bambu).
Gabungkan kedua besi tersebut dengan las, sehingga akan terbentuk ukuran 10.8m x 10.5m.
Satukan kedua ujung besi wiremesh sehingga berbentuk bulat.
Letakan kerangka kolam pada lingkaran tanah yang berbentuk kerucut tadi.
Pasang karpet talang di setiap sisi dalam kerangka besi yang diikat dengan kabel ties.
Pasang tepal dengan rapi hingga membentuk kolam bebentuk bundar.
Beri lubang di bagian tengahnya untuk menempatkan PVC sebagai saluran pembuangan.
Kolam sudah siap di gunakan.
Pasang karpet talang di setiap sisi dalam kerangka besi yang diikat dengan kabel ties.
Pasang tepal dengan rapi hingga membentuk kolam bebentuk bundar.
Beri lubang di bagian tengahnya untuk menempatkan PVC sebagai saluran pembuangan.
Kolam sudah siap di gunakan.
Cara diatas hanyalah sebagai gambaran ,anda bisa mengkreasikanya sendiri dengan mengukur intensitas kekuatan atau kenyamanan anda sendiri.
Intinya, Anda harus membuat kolam yang terbuat dari terpal dengan diameter minimal 2.5 meter dan tinggi 1 meter.
Cara Menyiapkan Air
Langkah selanjutnya menyiapkan Air
Setelah membuat kolam dari terpal, tahap selanjutnya adalah mempersiapkan air untuk budidaya lele.
Langkah selanjutnya menyiapkan Air
Setelah membuat kolam dari terpal, tahap selanjutnya adalah mempersiapkan air untuk budidaya lele.
Masukkan air ke dalam kolam dengan ketinggian sekitar 80-100 cm.
Di hari kedua, masukkan probiotik sebanyak 5 ml per kubik. Hari ketiga masukkan molase 350 ml per kubik, dan di malam harinya taburkan dolomite 150 atau 200 gram per kubik.
Setelah semuanya tercampur, diamkan media pembesaran lele hingga 10 hari.
Nah di hari ke-11, Anda bisa lakukan penebaran benih ikan lele ke dalam kolam tersebut.
Cara Menebar Benih Ikan Lele
Menebar benih lele tidak boleh asal ,ada tahap yang harus kita tahu, dan terapkan pada budidaya ikan lele sistem bioflok ini.
Berikut tahapan - tahapanya.
1. Pilih bibit lele yang berkualitas dan berstandar dari pihak pembibitan ikan lele bersertifikat.
2. Lakukan penyamaan suhu air dengan merendam kantong bibit kedalam air kolam.
3. Sebelum ditebar, sebaiknya bibit lele dikarantinakan/direndam dengan menggunakan Suplemen Organik .
4. Larutkan 6 ml Suplemen Organik Cair kedalam wadah yang berisi air.
5. Masukkan bibit ikan lele kedalam wadah yang berisi larutan Suplemen Organik Cair.
6. Diamkan selama beberapa jam.
7. Lakukan penebaran benih pada sore atau malam hari.
Memberi Probiotik pada kolam
Pemberian probiotik ini juga salah satu kunci sukses budidaya lele sistem bioflok.
Sebelum benih ikan lele berukuran kira-kira 12 cm, setiap 10 hari masukkan probiotik sebanyak 5 ml per kubik, ragi tempe satu sendok makan per kubk, ragi tape 2 butir per kubik, dan ragi tape 2 butir per kubik.
Di malam hrinya tambahkan dolomite sebanyak 200-300 gram per kubik (diambil airnya saja).
Pemberian probiotik ini juga salah satu kunci sukses budidaya lele sistem bioflok.
Sebelum benih ikan lele berukuran kira-kira 12 cm, setiap 10 hari masukkan probiotik sebanyak 5 ml per kubik, ragi tempe satu sendok makan per kubk, ragi tape 2 butir per kubik, dan ragi tape 2 butir per kubik.
Di malam hrinya tambahkan dolomite sebanyak 200-300 gram per kubik (diambil airnya saja).
Setelah benih ukuran lele sudah mlebihi 12 cm, per sepuluh hari tambahkan probiotik sebanyak 5 ml per kubik, ragi tempe 3 sendok makan per kubik, ragi tape 6-8 butir per kubik.
Di malam hrinya tambahkan dolomite sebanyak 200-300 gram per kubik
Selama proses pembesaran ikan lele, pemberian pakan ini sangat wajib dilakukan. Kemudian yang harus Anda perhatikan juga adalah kualitas pakannya. Pemberian pakan dilakukan di pagi hingga sore hari dengan dosis 80% dari daya kenyang. Seminggu sekali jangan diberi pakan (di puasakan).
Pakan dicampur dengan probiotik dan kurangi dosis pakan jika sudah terbentuk flok di dalam kolam.
Cara Membuat Probiotik
Rasanya jika kita selalu membeli probiotik ,akan menambah beban modal saja, nah tidak ada salahnya jika kita bisa memproduksi probiotik sendiri .
Rasanya jika kita selalu membeli probiotik ,akan menambah beban modal saja, nah tidak ada salahnya jika kita bisa memproduksi probiotik sendiri .
Setelah Anda sudah mengisi kolam air hingga penuh dan menebar benih ikan lele di kolam bioflok,tahap yang selanjutnya adalah pemberian probiotik bioflok.
Untuk probiotik Anda bisa membuatnya sendiri, dengan bahan yang banyak tersedia di sekitar.
Berikut ini adalah bahan-bahan yang harus Anda siapkan dalam pembuatan probiotik bioflok.
√ Air bersih 20 liter.
EM4 200 cc yang bisa dibeli di toko pertanian.
√ 2 butir ragi tape yang sudah ditumbuk halus dan 2 botol susu yakult.
Molase atau tetes tebu (bisa diganti dengan 1 kg gula merah yang sudah direbus dengan dosis dalam 2 liter air).
√ 100 gram tepung terigu.
√ Buah nanas yang sudah matang yang diblender dan ambil airnya saja.
√ Dedak halus 2 kg yang sudah dikukus selama 30 menit.
√ Kunyit 0.25 kg + 0.25 kg temulawak + 50 gr bawang putih yang dimemarkan.
√Ember hitam besar.
√ Jerigen ukuran 30 liter dan Saringan halus.
Cara Pembuatan probiotik:
Buah nanas yang telah diblender + dedak + kunyit + temulawak + bawang putih direbus dengan air gula merah, saring dan dinginkan.
Masukkan campuran tersebut beserta EM4, ragi tape, dan susu yakult ke dalam wadah ember hitam besar.
Aduk hingga semuanya tercampur rata.
Saring dengan saringan halus.
Masukkan ke dalam jerigen, lalu tutup serapat mungkin untuk proses fermentasi.
Simpan di daerah yang gelap dan jangan sampai terkena sinar matahari supaya proses fermentasi berjalan baik.
Proses fermentasi dilakukan selama 7 hingga 10 hari.
Pada hari kedua proses fermentasi, buka tutup jerigen supaya gasnya keluar kembudian tutup kembali hingga hari ke 10.
Manfaat pemberian probiotik
Padat tebar ikan lele bisa meningkat hingga 2 kali lipat.
Bakteri berfngsi untuk menguraikan kotoran lele dan akan menjadi sumber pakan baru bagi lele.
Meningkatkan kualitas air, sehingga bisa meminimalisir serangan penyakit.
Ikan lele lebih kuat dan sehat.
Air tidak berbau dan lebih ramah lingkungan.
Menghemat biaya dan pakan karena kotoran lele diuraikan menjadi pakan baru lagi.
Dengan sistem bioflok Anda tidak harus sering - sering untuk menguras Kolam
Jika Anda menggunakan Media terpal sering kali mengeluarkan bau sehingga mengakibatkan lele tidak sehat.
Untuk mengantisipasinya, pastikan Anda mencuci terpalnya terlebih dahulu hingga baunya hilang.
Estimasi Modal untuk Usaha Budidaya Ikan Lele Bioflok
Segala Bisnis atau Usaha harus menmakai Analisa ,hal ini bertujuan Agar anda lebih paham pada bisnis yang anda kelola hingga bisa mengontrol resiko kerugian.
Berikut ini adalah analisis usaha budidaya ikan lele dengan sistem bioflok.
Perlu diperhatikan bahwa dalam analisa ini, kolam yang digunakan terbuat dari terpal.
Kolam Terpal
Umumnya kolam terpal yang digunakan untuk budidaya ikan lele dengan sistem bioflok ini berbentuk bulat.
Harga kolam bioflok ini juga bervariasi tergantung dari diameter kolam terpal tersebut.
Untuk kolamnya kita ambil saja yang diameternya 4 meter dengan rangkanya terbuat dari besi Wiremesh M6.
Harga kolam ini biasanya dipatok sekitar Rp 2 jutaan, tergantung dari kualitas yang diinginkan.
Atau Anda juga bisa membuatnya sendiri seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Anda juga bisa memanfaatkan kolam sendiri yang terbuat dari beton atau tanah.
Hanya saja kolam yang terbuat dari terpal sangat fleksibel dan mudah dipindahkan.
Atau Anda juga bisa membuatnya sendiri seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Anda juga bisa memanfaatkan kolam sendiri yang terbuat dari beton atau tanah.
Hanya saja kolam yang terbuat dari terpal sangat fleksibel dan mudah dipindahkan.
Analisa Biaya Produksi/Operasional budidaya lele sistem bioflok
Sebaiknya Anda lakukan analisis pasar terlebih dahulu apakah peluang usaha budidaya ikan lele ini akan berkembang jika dilakukan di sekitar Anda. Rincian untuk pembuatan kolam bioflok yang perlu disiapkan untuk budidaya ikan lele adalah sebagai berikut.
Estimasi biaya budidaya lele sistem bioflok
Estimasi Pengeluaran
Kolam Terpal Bioflok Rp 2.000.000,00
Pembuatan Probiotik Rp 300.000,00
Benih ikan lele Rp 2.000.000,00
Pakan untu 10.000 ekor Rp 9.500 x 800 kg Rp 7.600.000,00
Total Pengeluaran Rp 11.900.000,00
Estimasi Harga Jual dan Keuntungan
Ketika kita menebar bibit ikan lele sebanyak 10.000, itu tidak akan dipanen semuanya.
Katakanlah ada 15% yang mati atau tidak layak untuk dijual. Dengan begitu, total ikan lele yang bisa kita panen sekitar 8.500.
Jika dalam 1 kg terdapat 6 lele, maka kita kalkulasikan bahwa ikan lele yang bisa kita jual
sebanyak 8.500/6: 1.416 atau sekitar 1,4 ton. Andai kata kalau 1 kg ikan memiliki harga jual sekitar Rp 15.000, maka kita akan mendapatkan pendapatan sebesar 1.4 ton x 15.000 = Rp 21.000.000.
Dengan begitu, keuntungan yang bakal kita dapatkan adalah sekitar Rp 21.000.000 – Rp 11.900.000 = Rp 9.100.000
Jadi, keuntungan yang akan kita dapatkan dari satu kolam terpal dengan bibit 10.000 adalah sekitar Rp 9 juta. Bagaimana? Cukup menguntungkan bukan?
Ini adalah analisa untuk satu kolam saja dengan total benih sebanyak 10.000 ekor.
Keuntungan yang akan Anda dapatkan akan semain besar jika jumlah kolamnya juga semakin banyak.
Tapi untuk pemula disarankan untuk mencoba satu kolam saja supaya resiko kerugian bisa terminimalisir.
Tips Cara Memelihara Ikan Lele:
Cara memelihara lele pada intinya adalah keselarasan sistem pemberian pakan, pengaturan air kolam, pengelolaan flok pada bioflok sebagai pakan alternatif lele, pemberian Suplemen Organik Cair,serta upaya pencegahan dan penanggulangan hama dan penyakit lele.
Obat Alami untuk penyakit lele :
1 .Daun Bandotan
Daun bandotan sering dipakai para peternak lele tradisional untuk mengatasi penyakit cacar pada ikan.
2. Daun Pepaya.
Daun yang satu ini memang memiliki banyak hasiat, bagi Manusia dan hewan, hasiat daun pepaya untuk ikan lele adalah menambah daya tahan lele terhadap amoniak.
3. Daun Kelor dan eceng gondok.
Daun ini memiliki khasiat membantu mensetabilkan kadar asam pada air kolam.
Anda bisa menebar daun kelor atau menanam tumbuhan eceng gondok dipermukaan air kolam.
Nah, itulah kunci dan cara memelihara lele.
Pastikan Anda menerapkan tips dan cara merawat ikan lele seperti yang telah dijelaskan diawal, agar bisa mendapatkan hasil panen yang optimal.
Pengendalian Hama dan Penyakit lele
Ada begitu banyak penyakit ikan lele beserta hama yang sering menyerang.
Meski begitu, macam macam penyakit ikan lele dan cara mengobatinya dapat ditentukan berdasarkan penyebabnya (virus, bakteri, jamur ataupun hama).
Berikut ini cara mencegah dan menanggulangi hama penyakit ikan lele yang perlu Anda terapkan:
Berikut ini cara mencegah dan menanggulangi hama penyakit ikan lele yang perlu Anda terapkan:
1. Persiapan kolam budidaya yang baik.
2. Selalu lakukan pembersihan dan desinfeksi terhadap wadah dan peralatan sebelum, selama dan sesudah proses produksi.
3. Lakukan manajemen air dan penjagaan kualitas air kondisinya optimal untuk kehidupan ikan lele.
4. Lakukan penebaran dengan padat tebar yang sesuai dan tidak terlalu padat. Ini bermanfaat untuk mengurangi terjadinya kontak antar ikan secara langsung, menghindari kanibalisme dan mencegah penularan penyakit.
5. Pilih dan seleksi benih yang sehat dan telah tersertifikasi.
6. Selalu berikan Suplemen Organik Cair untuk menjaga stamina, mencegah serangan penyakit dan meningkatkan ketahanan tubuh ikan secara rutin selama pemeliharaan.
Untuk pencegahan anda juga bisa menggunakan bahan alami seperti daun gotong royong atau daun kelor.
Catatan :
Keuntungan ini adalah untuk panen pertama, untuk panen selanjutnya bisa lebih besar karena tidak perlu membuat kolam baru . Harga juga berbeda- beda di setiap kota , sehingga mempengaruhi keuntungan.
Asumsi ini tidak menggunakan sewa tempat atau tanah , tetapi menggunakan lahan pribadi sehingga hemat modal awal .
Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, usaha budidaya ikan lele yang Anda lakukan harus diiringi juga dengan manajemen yang jelas.
Rata-rata ternak ikan lele dengan sistem bioflok ini memerlukan masa panen hingga 45 hari.
Jadi kalau misalnya Anda memiliki beberapa kolam, Anda bisa atur sendiri bagaimana caranya supaya setiap bulannya bisa mendapatkan keuntungan.
0 Response to "Analisa dan panduan Bisnis Budidaya lele sistem bioflok(lengkap)"
Post a Comment